E-COMMERCE

E-Commerce yaitu pembelian,penjualan dan pertukaran barang atau layanan dan informasi secara elektronik, yaitu melalui jaringan komputer terutama internet.
1.Jenis-jenis E-commerce
a).Collaborative commerce (c-commerce)
kerja sama secara elektronik antara rekan bisnis. Kerja sama ini biasanya terjadi antara rekan bisnis yang berada pada jalur penyediaan barang (supply chain).
b). Business-to-consumers (B2C)
 penjual adalah suatu organisasi dan pembeli adalah individu.
c). Consumer-To-Business (C2B)
Konsumen memberitahukan barang atau layanan yang dibutuhkan, selanjutnya organisasi-organisasi bersaing untuk menyediakan barang atau layanan tersebut kepada konsumen.
d). Consumer-To-Consumer
Penjualan barang atau layanan antara individu.
e). Intrabusiness (Intraorganizational) Commerce
Organisasi menggunakan e-commerce untuk meningkatkan kegiatan operasi organisasinya. Hal ini dikenal juga dengan sebutan Business-To-Empolyee (B2E).
f), Government-To-Citienz (G2C) and to Others
Pemerintahan menyediakan layanan kepada masyarakat melalui teknologi e-commerce. Pemerintah juga dapat melakukan bisnis dengan pemerintah lain (Government-to-government/G2G), demikian juga dengan organisasi lain (Goverment-to-Business/G2B).
g). Mobile Commerce (m-commerce)
E-commerce yang dilaksanakan pada lingkungan tanpa kabel (wireless environment), sepertinya menggunakan telepon seluler untuk akses internet.
2. Keuntungan E-Commerce
a). Untuk organisasi
  • Memperluas pasar perusahaan ke pasar nasional, bahkan internasional.
  • Memungkinkan perusahaan untuk memperoleh barang atau layanan dari perusahaan lain secara cepat dengan biaya yang minimal.
  • Mempersingkat atau mengurangi jalur distribusi pasar (marketing distribution channel). Barang menjadi lebih murah dan keuntungan menjadi lebih tinggi.
  • Dapat mengurangi inventori barang dengan memfasilitasi pull-type supply chain management. Ini memungkinkan modifikasi produk dan mengurangi biaya inventori.
  • membantu bisnis kecil untuk bersaing dengan perusahaan-perusahaan besar.
  • Mengurangi (sebanyak 90%) biaya pembuatan, proses, penyaluran, penympanan, dan mendapatkan informasi dengan adanya proses digital.
b). Untuk pelanggan 
  • Menyediakan produk-produk dan layanan yang paling mahal dengan memungkinkan konsumen untuk melakukan perbandingan secara online.
  • Memberikan konsumen lebih banyak pilihan.
  • Memungkinkan konsumen untuk melakukan transaksi dalam 24 jam sehari, hampir di mana saja.
  • Memberikan informasi yang relevan dalam hitungan detik.
  • Memungkinkan konsumen untuk mendapatkan produk yang dapat dimodifikasi dengan harga yang bersaing.
  • Memungkinkan bagi orang untuk bekerja dan belajar di rumah.
  • Memungkinkan lelang secara elektronik.
  • memungkinkan konsumen untuk berinteraksi pada komunitas elektronik dan untuk bertukar dan membandingkan pengalaman.
c). Untuk Masyarakat 
  • Memungkinkan tiap individu untuk bekerja di rumah dan mengurangi mobilitas sehingga mengurangi kepadatan jalan raya, polusi udara.
  • Memungkinkan barang-barang dijual dengan harga yang rendah sehingga meningkatkan taraf hidup masyarakat.
  • Memungkinkan orang untuk membangun negara dan daerah-daerah desa untuk menikmati produk-produk dan layanan yang tidak ada jika tidak melalui e-commerce. Hal ini termasuk kesempatan untuk mempelajari profesi dan memperoleh gelar sekolah atau untuk mendapatkan perawatan kesehatan.
  • Memfasilitasi pemberian pelayanan umum, hal ini mengurangi biaya distribusi dan kesempatan terjadinya penipuan, serta meningkatkan kualitas layanan sosial, kerja polisi, layanan kesehatan dan pendidikan.
3. Batasan dan kegagalan E-commerce  
a). Batasan Teknis
  • Kurangnya pengakuan standar secara universal untuk kualitas, keamanan dan keadilan.
  • Bandwidth telekomunikasi yang tidak mencukupi.
  • Masih melibatkan tools pengembangan perangkat lunak.
  • Kesulitan dalam mengintegerasikan internet dan perangkat lunak e-commerce dengan aplikasi-aplikasi lain dan basis data.
  • Memerlukan web server khusus sebagai tambahan untuk server jaringan.
  • Mahal dan ketidaknyamanan akses internet untuk pengguna.
b). Batasan Nonteknis 
  • Permasalahan legal yang tidak terpecahkan.
  • Kurangnya peraturn pemerintah dan standar industri nasional maupun internasional.
  • Kurangnya metodologi yang mapan untuk menjamin penyesuaian dan keuntungan dari e-commerce.
  • Banyak penjual dan pembeli menunggu e-commerce stabil, sebelum mereka terlibat di dalamnya.
  • Penolakan pelanggan untuk berubah dari toko nyata secara fisik menjadi toko virtual. Orang belum begitu percaya terhadap transaksi tanpa tatap muka secara langsung.
  • Jumlah penjual dan pembeli yang tidak mencukupi keuntungan operasi e-commerce.
Sutarman,S.Kom.,M,Kom.Pengantar Teknologi Informasi